Super Kawaii Cute Cat Kaoani

Jumat, 27 Desember 2013

Lagu Barat Favorit ku

Aku ini salah satu penggemar lagu Barat atau lagu Inggris-inggris gitu. Kalo ditanyain lagu Indonesia favorit, pasti aku jawab gak ada. Kenapa kok gak ada? Karena aku kurang suka sama lagu Indonesia. Biasanya aku dengerin lagu Indonesia kalo lagi bosen sama lagu Inggris yang ada di HP.

Nah, hari ini aku mau post tentang lagu Barat favoritku. So, selamat membaca!

Lagu Taylor Swift- 22 & Back to December.
Aku lumayan sama penyanyi bermata kucing ini. Aku sih selain Directioners, juga adalah sedikit Swiftie nya. Dari banyaknya lagu Taylor Swift, yang paling terfavorit sih lagu 22 dari album terbarunya, Red. Sama lagunya yang Back to December, itu keren banget. Musik nya enak buat didengerin, liriknya juga punya arti. Tapi, ini menurutku aja ya! 

Celine Dion- My Heart Will go on
Lagunya itu sedih banget. Lagu ini juga soundtrack nya film Titanic. Tau lagu ini juga dari film Titanic. Film yang ada kapal tenggelemnya itu lho. Hehehehe :D

One Direction- Taken and Irresistible.
Aku emang Directioners. But, Taken itu lagu terfavoritku diantara lagu One Direction lainnya. Walaupun yang nyanyi cuma tiga personil nya doang. Si Niall sama Louis gak nyanyi di lagu Taken ini. Kalo lagu Irresistible lagunya musik nya agak gimana gitu. Bagus deh pokoknya!

Itu empat lagu favoritku. Dan semuanya itu menurutku aja ya, mungkin kalian ada yang gak suka sama salah satu lagunya. Tapi aku berharap kalian menghargai post ku kali ini.

Thank's guys!
Bubay!!

Rabu, 25 Desember 2013

Sweet Candy

"anak penjual permen, anak penjual permen!" begitulah ejekan yang setiap hari diterima oleh Icha.

Icha memang anak penjual permen. Tapi bukan penjual permen yang biasa-biasa lho. Orang tua nya punya pabrik permen yang terkenal sampai luar negeri. Tak hanya itu, orang tuanya membuat kios permen kecil-kecil-an dipinggir jalan agar orang yang belum tau merk permen keluarga Icha, jadi tau dan langsung beli lagi deh! Salah satu penjual permen itu adalah Mang Dwi. Mang Dwi itu deket banget sama Icha. Gara-gara Icha mampir di kios Mang Dwi sambil nunggu jemputan, jadi dikira Nancy anak tersombong di sekolah, Icha itu cuma anak penjual permen yang miskin.

****
Pagi ini Icha bangun pagi. Ia langsung mandi dan mengenakan seragamnya. Lalu ia turun untuk sarapan bersama keluarganya. Sepiring sandwich daging dan segelas susu menjadi menu sarapan Icha pagi ini.

Setelah itu Icha masuk mobil untuk berangkat ke sekolah. Gerbang sekolah ditutup lima belas menit lagi. Masih ada waktu buat Icha mengecek PR yang tadi malam ia kerjakan. Dengan semangat, ia masuk ke dalam kelas. Di kelas, sudah ada Nancy dan geng nya. Mereka melirik Icha dengan tatapan sinis.

"Heh anak penjual permen! Gaya banget sih, sok cuek sama kita-kita" seru Nancy sebal melihat kelakuan Icha.
"so? Jadi aku harus nyembah-nyembah ratu bully kayak kalian, gitu?" sahut Icha santai.
"halah, palingan kamu juga dapet beasiswa buat sekolah disini" ejek Nancy. "mana mungkin anak penjual permen yang miskin bisa sekolah disekolah ini"
"terserah kalian deh. Emangnya aku pikirin gitu??" ucap Icha cuek. Ia kemudian menaruh tas nya di bangku tempat biasa ia duduk.

***
Pulang sekolah, Icha langsung dijemput oleh mobil milik keluarganya. Tidak ada yang tau bahwa mobil itu adalah mobil milik keluarga Icha. Karena satu sekolah tau, bahwa Icha hanya seorang anak penjual permen miskin.

"Nancy, itu bukannya anak penjual permen itu ya?" kata Mira salah satu teman Nancy saat melihat Icha masuk kedalam mobil. "ngapain dia masuk ke dalem mobil bagus itu?"
"iya, ya. Ngapain coba?" kata Nancy heran. "kita ikutin yuk"

Kemudian Nancy dan geng nya masuk kedalam mobil jemputan Nancy. Mereka mengikuti mobil Icha yang hendak mengantarkan Icha pulang ke rumah.

Setelah mobil jemputan Icha berhenti di depan rumah Icha yang mewah, Nancy dan geng nya turun dari mobil. Mereka masih heran, rumah siapa yang Icha masuki.

"mbak-mbak ini temennya non Icha ya? Ayo tho, masuk aja. Ndak usah malu-malu" kata salah satu pembantu rumah Icha dengan logat jawa yang kental.
"Eh, gak usah mbak, kita cuma mau..." belum sempat Nancy menyelesaikan ucapannya, pembantu itu sudah mengantarkan Nancy dan geng nya masuk kedalam rumah.
"wah rumahnya bagus ya" kata Mira melihat sekeliling rumah.
"iya, masa si Icha punya rumah sebagus ini sih?" Nancy masih keheranan. Antara percaya dan tidak percaya.

Tak lama kemudian, Icha keluar dari kamarnya.

"lho kalian?!" sahutnya kaget. "kok gak bilang dulu kalo mau main kesini?"
"eh..eh" Nancy gelagapan sendiri.
"kaget ya?" tanya Icha. Tepat sasaran, wajah Nancy langsung memerah.
"sebetulnya sih iya, Cha" kata Nancy malu. "gak nyangka, ternyata kamu bukan anak penjual permen"
"aku emang anak penjual permen kok!" kata Icha tersenyum. "tapi yang kemarin itu pegawai ayahku. Ayahku punya pabrik permen. Salah satu cara untuk membuat orang-orang tau produk permen keluargaku ya dengan cara berjualan di kios-kios kayak gitu"
"ehm maafkan aku ya, Cha" kata Nancy mengulurkan tangannya, diikuti teman-temannya yang lain.
"gak papa kok" Icha menyambut uluran tangan Nancy dan yang lain. "makan permen yuk! Aku punya persediaan permen gulali di dapur. Aku ambilin ya"

Icha mengambil persediaan permen gulali miliknya di dapur. Ia memang selalu punya persediaan segala macam permen. Karena dia memang suka makan permen. Hehehehehe.

Icha memberikan gulali itu untuk keempat sahabat barunya. Mereka lalu memakan permen itu bersama-sama. Sekarang, permusuhan telah berakhir. Dan menjelma menjadi persahabatan yang manis, semanis permen.

SWEET CANDY!!
Manisnya Persahabatan....

Happy Reading guys!
Bubay!!

Selasa, 24 Desember 2013

Ketika Dia Masih Disini

Ini cerpen keduaku. Gaya bahasanya aku buat agak novel gitu. Jadi dimaklumi saja kalo ada 
bahasa yang Gaje. Ini cerbung spesial menyambut Tahun baru sama Natal, plus long holiday. Selamat membaca!

***
Aku mengusap air mataku yang terus mengalir dengan kerudung hitamku. Kenapa dia harus pergi secepat ini? Kenapa kau tidak biarkan dia menikmati hidupnya terlebih dahulu, Tuhan?

Hari ini, hari dimana saudara kembarku beristirahat dengan tenang tanpa harus merasakan sakitnya penyakit itu lagi. Sedih sekaligus lega. Dua kata yang ada dibenakku. Sedih karena kehilangan saudara bahkan sahabat terbaikku. Dan lega tidak harus melihatnya tersenyum di balik rasa sakitnya menahan penyakitnya itu.

Aku melangkah keluar dari tempat pemakaman bersama Mom, Dad, dan Kak Lisha. Serasa ada yang kurang dari kami berempat. Seharusnya disamping kami ada Anjani yang akan selalu menghibur kami ketika berkunjung ke pemakaman ini untuk mengunjungi Kakek. Tapi sekarang? Dia sudah pergi, dan tidak akan kembali.

Aku akan ceritakan kepadamu sebuah kenangan kami ketika Anjani masih disini, bersama kami.

***
Ketika dia masih disini, seharusnya ketika hujan lebat seperti ini, ia akan menyiapkan teh hangat untuk kami sekeluarga. Bahkan ketika ia sudah terserang penyakit itu, ia masih melakukan kegiatan lamanya itu.
Ketika dia masih disini, disaat waktu santai seperti ini ia pasti selalu ada dikamarnya untuk membaca beberapa buku kesukaannya. Bahkan ketika matanya sudah membengkak seperti bola tenis.
Ketika dia masih disini, saat Mom dan Dad libur dari pekerjaannya, biasanya kami sekeluarga akan kumpul berlima dan mengadakan satu permainan seru. Bahkan ketika ia sudah tidak mampu berbicara lagi.
Ketika dia masih disini, waktu liburan seperti ini, Dad pasti akan mengajak kami bertiga (aku, Anjani dan Kak Lisha) bermain basket. Bahkan ketika ia sudah tidak mampu berjalan.
Ketika dia masih disini, saat-saat menjelang ujian sekolah, ia akan selalu siap membantuku untuk belajar. Bahkan ketika ia sudah tidak mampu menulis lagi untuk mengajariku rumus matematika.
Ketika dia masih disini, ulang tahun kami berdua akan dirayakan bersama. Bahkan ketika ia harus duduk dikursi roda sampai acara berakhir.
Ketika dia masih disini, setiap film seru pasti tidak akan pernah kami lewatkan. Bahkan ketika ia harus terbaring di rumah sakit.
Ketika dia masih disini, setiap hari Valentine, kami akan bertukar coklat. Bahkan ketika ia tidak bisa menggerak kan tangannya untuk memberiku coklat.
Ketika dia masih disini, setiap malam minggu, kami sekeluarga akan makan bersama di meja makan. Bahkan ketika ia sudah tidak bisa mencerna makanan nya lagi.
Ketika dia masih disini, setiap tahun baru, kami akan mengadakan ritual menghidupkan kembang api. Bahkan ketika ia sudah tidak bisa berteriak untuk mengatakan ia senang dengan apa yang kami lakukan.

***
Anjani memang sudah tidak bersama kami. Tapi kenangan tentang nya akan tetap hadir di hati kami sampai kapan pun.

Tertanda: Rinjani Deandra Wardana (Rinjani) bersama Anjani Deninda Wardana (Anjani)


Happy Reading guys!
Bubay!!

Senin, 23 Desember 2013

Goyang di YKS

Pada tau YKS kan? Pertama kali aku nonton acara itu pas sahur-sahur. Awalnya ya agak bingung. Apaan tuh goyang Keep Smile. Tapi kalo si Caisar sih aku tau nya dari acara Show Imah. Dulu itu aku lebih suka nonton acara sahur yang ada di Trans 7.

Sekarang YKS singkatan nya bukan Yuk Kita Sahur lagi, tapi jadi Yuk Keep Smile. Pemainnya juga sekarang udah ada Billy, Soimah, sama Bopak. Yang paling aku suka itu Bopak sama Wendy cagur.

Sekarang, goyangan di YKS bukan cuma Keep Smile doang. Sekarang udah ada goyang kereta malam, Simalakama, juga ada Oplosan. Nah, goyang yang paling aku suka itu goyang Oplosan. Lucu gitu gerakannya. Apalagi suara Soimah juga bagus pas ngiringi jogetannya itu.

Happy Reading guys!
Bubay!!

Minggu, 22 Desember 2013

Happy Mother's Day

Tau kan hari ini hari apa?? Yup, Mother's Day or Hari Ibu. Menurut aku sih hari ibu itu sih dimana semua ibu didunia berulang tahun (?) Entahlah, itu hanya menurutku saja.

Oh iya, hari ibu kali ini aku gak ngasih apa-apa. Habis kagak punya ide #lagibokekceritanye. Baiklah, come back to my story...

Tapi menurutku lagi nih ya, sebenernya hari ibu itu gak usah selalu dirayain kok! Kalian bisa buat setiap hari itu adalah hari ibu. Lho, kok bisa? Ya bisa dong, setiap hari kalian kasih ibu kalian itu kasih sayang. Pasti dengan cara itu lebih mantep dan lebih terkenang sampai kita besar. But, itu hanya opini ku sendiri lho ya. Bukan cuma mau sok pinter ato gimana nih.

Bubay!!

Kakak Kelas Misterius.

Dancy menendang batu kerikil di depannya. Wajahnya ditekuk. Tidak ada senyum sama sekali diwajahnya. Ia mengingat perkataan Mrs.Lisha di kelas tadi.

"anak-anak, nanti malam akan diadakan acara kemandiriaan. Semua anak kelas 6 diwajibkan mengikuti acara ini"

Acara kemandirian adalah acara yang mewajibkan semua murid-murid nya melatih kemandiriaannya. Mulai dari melakukan apa-apa sendiri, sampai melatih keberanian. Dancy adalah salah satu anak dari beberapa anak yang tidak menyukai acara tersebut. Apalagi banyak orang yang mengatakan, sekolah Dancy termasuk angker dan menyeramkan.

"Dancy, aku duluan ya" kata Gladys. "jangan lupa nanti malem ya!"
"iya, iya siap deh" kata Dancy tersenyum masam. Sebenarnya ia enggan mengikuti acara ini. 

***

Malam telah tiba. Belum apa-apa keringat dingin Dancy sudah keluar. Disinilah ia, berdiri di depan ruang kelas yang dijadikan kamar. Ia memegang erat tas ransel nya. Hawa tidak enak sudah menyelimuti ruang kamar ini. Bulu kuduk Dancy dibuat berdiri karenanya.

"hei, akhirnya kamu datang juga" seru Gladys menghampiri Dancy. "kukira kau tidak bakal datang karena takut"
"memang aku se-penakut itu apa?" kata Dancy tersinggung.
"iya, iya. Jangan marah dong" kata Gladys tertawa geli melihat ekspresi Gladys.
"apakah aku satu kamar denganmu?" tanya Gladys bingung.
"tentu saja! Kamu bisa taruh tas mu disitu. Dan kau tidur disampingku" terang Gladys. "sebentar ya, aku keluar dulu" lanjutnya kemudian berlari ke luar.

Sekarang tinggal Dancy yang ditinggal sendirian di kamar. Semua teman-temannya sedang tidak ada di kamar.

Tunggu... Dancy meralat ucapannya. Ada satu orang perempuan di pojok ruangan. Ia sedang duduk di kasur lipatnya yang lusuh. Ia juga sibuk membaca buku yang terlihat tebal. Dancy memperhatikan dengan seksama perempuan itu. Merasa diperhatikan, perempuan itu menoleh kearah Dancy. Terlihat wajahnya yang dingin dan pucat. Tatapan matanya sangat dingin menatap Dancy. Entah kenapa, Dancy merasa hawa kamar semakin tidak beres setelah ia melihat perempuan itu. Dancy lalu berlari keluar kamar menemui Gladys.

"kamu kenapa, Dan?" tanya Gladys heran. "kayak habis liat setan?"
"aku itu emang habis liat setan, Dys!" kata Dancy masih ngos-ngosan. "ikut aku, aku liatin deh biar kamu percaya"

Dua gadis itu berjalan kearah kemar mereka berdua. Dancy menunjukkan dimana dia melihat perempuan itu. Tapi, tidak ada apapun disitu. Perempuan itu menghilang entah kemana.

"halusinasi kamua aja deh, Dan" kata Gladys menatap sahabatnya. "udah ah, aku mau keluar lagi aja"

Setelah Gladys keluar, Dancy kembali sendirian. Ia mencoba menenangkan pikirannya agar tidak berhalusinasi lagi. Tapi ia yakin, tadi perempuan itu benar-benar ada.

"maaf ya tadi aku nakutin kamu" bisik sebuah suara. Dancy menoleh untuk melihat orang yang membisikannya.
"Aaaaaaa!!" teriak Dancy kaget. Perempuan itu lagi! 
"aku bukan setan kok. Tenang aja" ucap perempuan itu santai. "oh iya, nama kamu siapa?"
"aku Dancy" katanya memperkenalkan namanya. "kamu?"
"Nora" kata perempuan yang bernama Nora itu. "ikut acara kemandirian juga ya?"
"Iya, kamu juga ya?" tanya Dancy. "oh iya, kamu kelas berapa? Kok aku belum pernah liat kamu?"
"aku kelas 9. Aku tau kamu kelas 7 kok" kata Kak Nora tersenyum manis.
"wahh, kakak kelas ya? Pasti udah mau lulus" ujar Dancy.
"tidak! Aku tidak akan pernah lulus dari sekolah ini! Asal kamu tau saja" kata Kak Nora tiba-tiba berubah menjadi galak. Ia menjadi sangat dingin terhadap Dancy.
"i...iy...iya, maaf" kata Dancy lumayan takut.

Tak lama kemudian teman-teman termasuk Gladys masuk kedalam kamar. Seketika itu juga Kak Nora hilang entah kemana. Dancy tidak memperdulikannya. Yang penting sekarang ia tidak sendirian lagi.

***
Setelah tiga hari melewati acara kemandirian, semua murid dipersilahkan pulang. Begitupula dengan Dancy. Ia sudah tidak sabar kembali kerumahnya. Tidak sabar juga bermain dengan Kitty, kucing persia peliharaannya.

Dancy keluar gerbang diikuti oleh beberapa anak lainnya yang juga sudah dijemput orang tua nya. Dancy sedang menunggu Kak Nora. Kok dia gak keliatan ya?

Sampai akhirnya sekolah sepi dan gerbang hampir ditutup, Kak Nora tidak kelihatan juga.

"Mang Asep, jangan ditutup dulu dong gerbangnya" kata Dancy mencegah Mang Asep menutup pintu gerbang.
"lho? Emang kenapa atuh Neng? Ini kan sudah siang" kata mang Asep bingung.
"itu lho, Kak Nora. Anak kelas 9 belum keluar juga. Padahal kan aku pengen ngobrol sama dia" jelas Dancy. "masa Mang Asep gak kenal sih? Padahal Mang Asep udah kerja disini 20 tahun"
"Nora?!" kata Mang Asep kaget. 
"aduh gimana ya Neng? Soalnya Nora itu udah..." ucapan Mang Asep terputus saat melihat Nora melambaikan tangannya dengan senyum sinis nya.

Maaf ya kalo Gaje. Permulaan cuy soalnya #sokkerenbanget. Berharep kalian semua Happy Reading deh.

Bubay!!

Sabtu, 21 Desember 2013

Penulis-penulis yang menginspirasi

Tau KKPK? Itu loh, novel fiksi anak yang pengarang-pengarang nya juga anak-anak. Aku salah satu penggemar novel itu! Walaupun lebih suka Pink Berry Club/PBC sih. Nah, postinganku kali ini tentang penulis-penulis yang menginspirasi aku. Bukan hanya penulis KKPK, ada juga penulis luar negeri. Ok Deh, Let's cekidot!

Enid Blyton: Ini adalah penulis yang paling menginspirasi ku. Gara-gara Mrs.Blyton, aku ketagihan nulis tentang cerita petualangan dan penyelidikan getoh. Ada beberapa bukunya yang aku koleksi. Ada Lima sekawan, ada Secret Seven, ada juga St.Clare, and last adalah Si Badung. Semuanya aku suka. Tapi yang paling aku suka itu Secret Seven.

Kak Sri Izzati: Kak Sri Izzati ini menurutku hebat banget ya. Dia udah nerbitin buku di KKPK maupun di PBC. Terus dia bisa sekolah di luar negeri. Wuawww bangett....two thumbs deh buat kak Izzati. 

Kak Tabita Panggabean: Dia bukan penulis KKPK. Aku tau dia sih gara-gara bukunya yang judulnya Misteri di Pasar Swalayan. Coba deh kalian liat di Gramedia atau engga di toko buku lainnya. Soalnya aku kebetulan nemu gituh bukunya di rak buku Gramedia Solo. Gak hanya satu buku itu doang, dia punya tiga buku, salah satunya buku yang aku suka tadi. Dua buku nya yang lain judulnya Misteri Arsip yang Hilang, sama Misteri di Peternakan Peter Carlson.

Kak Dienda Sarteka: Kak Dienda itu penulis yang cukup menginspirasi aku. Bukunya yang paling aku suka itu yang judulnya 'Independent'. Gaya bahasanya santai, tapi keren. Makanya aku suka sama karya-karya nya.

And last penulis yang menginspirasi aku adalah...

Kak Dini Ocktarina: Penulis buku 'Gone' ini itu penulis yang bikin aku suka banget nulis cerita bergenre horor. Gara-gara bukunya itu, aku nulis terus sampe susah berenti. Pokoknya Kak Dini itu keren deh!

Gitu deh penulis kesukaanku. So? siapa penulis kesukaanmu?

Bubay!!

~About Me~

Hello Readers! Ini itu Pos paling gaje and gak wow Bingitz #alaykambuh. Tapi karena saya orangnya baik hati and suka menabung #abaikan-_-, ada sedikit nih Informasi tentang diriku #cielah #ngartisbangetsihloe.

My name is.....Agniswari Pasya Palomina Wijaya. Call me Agni or Asya, whatev. Tinggal di kota paling cetarrrr membahanaaa gledek, Purwodadi Grobogan #gubrakk. Dulu sempet tinggal Di Jogja, tiba-tiba muncul di Purwodadi. Murid di SD Negeri Empat Purwodadi. Directioners sejati #cielah. But masih adalah Swiftie nya. Suka semua lagu One Direction and Taylor Swift. Kurang suka lagu Indonesia. Tapi adalah beberapa lagu Indonesia di HP. Lumayan jahil, lumayan tomboy juga. Kagak suka yang namanya prakarya-prakarya getohh. Apalagi suruh buatnya, runtuhh sudah duniaku #lebay. Penggemar beratnya Enid Blyton. Apalagi sama karya-karya bukunya. Scret Seven, St.Clare... lup u deh Mrs.Enid Blyton. Julukan aye disekolah itu Pesek. Huaaaaa #nangisbombay

And Last...
Masih baru di Blog. Engga sih, ini blog udah dari Juni lalu. Tapi terbengkalai dan jadi Blog Angker.#hayoo

Nah, itu sedikit tentang aku. Tengkyu bagi yang udah bersedia baca tulisan kagak penting ini. Niatnya cuma pengen ngenalin diri aja.

Twitter: @agniswaripasya
Facebook: Palomina Agni
                  Agniswari Pasya P W
Kagak punya Line, Kakao Tulk, eh salah. Maksudnya Kakao Talk. Apalagi Instagram. Pokonya Kudet dahh.
Email: Pasyaagniswari@yahoo.co.id (jangan lupa kirimin E-mail yakk)

Bubay!!